DENIAL (penolakan) No – not me, it can not be true
Respon dimana klien tidak percaya atau menolak terhadap apa yang dihadapi/ sedang terjadi. YBS tidak siap terhadap kondisi yang dihadapi dan dampaknya.DENIAL berfungsi sebagai buffer setelah mendengar sesuatu yang tidak diharapkan… Ini memungkinkan bagi pasien untuk membenahi diri.. dengan berjalannya waktu, sehingga tidak defensif secara radikal.
ANGER (marah) why me?
Fase marah terjadi saat fase denial tidak lagi bisa dipertahankan. Rasa kemarahan ini sering sulit dipahami oleh keluarga/orang terdekat oleh karena dapat terpicu oleh hal-hal yang secara normal tidak menimbulkan kemarahan.Rasa marah ini sering terjadi karena rasa tidak berdaya,bisa terjadi kapan saja dan kepada siapa saja tetapi umumnya terarah kepada orang-orang yang secara emosional punya kedekatan hubungan
BARGAINING (tawar menawar)
Klien mencoba untuk melakukan tawar menawar dengan Tuhan agar terhindar dari kehilangan yang akan terjadi,ini bisa dilakukan dalam diam atau dinyatakan secara terbuka.Secara psikologis tawar menawar dilakukan untuk memperbaiki kesalahan atau dosa masa lalu
DEPRESSION (kesedihan mendalam)
Rasa kesedihan yang mendalam sebagai akibat kehilangan (past loss & impending loss),ekspresi kesedihan ini – verbal/non verbal merupakan persiapan terhadap kehilangan/perpisahan abadi dengan apapun dan siapapun
ACCEPTANCE (menerima)
Pada tahap menerima ini, klien memahami dan menerima keadaannya,yang bersangkutan mulai kehilangan interest dengan lingkungannya,dapat menemukan kedamaian dengan kondisinya, dan beristirahat untuk menyiapkan dan memulai perjalanan panjang
TINGKAT KESADARAN (State of awareness)
Terhadap kondisi terminal, baik dari sisi pasien atau keluarga harus dikaji untuk menentukan bagaimana perawat harus berkomunikasi dengan pasien dan keluarga .Tingkat kesadaran ini meliputi :
Clossed awareness,, dalam hal ini klien dan keluarga tidak menyadari datangnya kematian, tidak tahu mengapa sakit dan percaya akan sembuh
Mutual pretense,, dalam hal ini klien,keluarga,team kesehatan tahu bahwa kondisinya terminal tetapi merasa tidak nyaman untuk dan menghindari membicarakan kondisi yang dihadapi klien. Ini berat bagi klien karena tdk dapat mengekspresikan ketakutannya
Open awareness,, pada kondisi ini klien dan orang disekitarnya tahu bahwa ia berada diambang kematian sehingga tidak ada kesulitan untuk membicarakannya. Pada tahap ini klien dapat dilibatkan untuk proses intervensi keperawatan
No comments:
Post a Comment